Sabtu, 07 September 2013

TAFAKUR (TATA CARA BERSERAH DIRI KEPADA ALLAH)

Ibarat Bayi Tidak Bisa Apa-apa.

Tafakur adalah perilaku seseorang dalam
rangka berserah diri pada Tuhan.Ia tidak tahu
apa-apa,karenanya tidak mempunyai
tujuan.Ibarat bayi yg hanya manut-manut
saja,menjalankan pepesten(takdir).Apa saja
diterima.Duduk tafakur melakukan
perenungan.Bagaimana tafakur yg benar?
Tafakur berbeda dengan
meditasi.

Perbedaannya pada: tata cara dan
aturan-aturan khusus.Tafakur adalah
mengheningkan cipta,tafakur memusatkan
segenap pikiran (dengan meniadakan segala
hasrat jasmaniah).Aturan khususnya,diam
dengan posisi duduk tegak(bersila).Mengatur
pernapasan sedemikian rupa,halus,keluar
masuknya nafas tidak boleh tersedak-sedak
(megap-megap).

orang yg melakukan tafakur adalah orang yg
tidak tahu,belum mengerti apa-apa,tidak
memiliki apa-apa.Bertafakur berarti melakukan
perenungan.Berserah diri.Intinya pendekatan
diri kepada tuhan sama sekali tidak memiliki
tujuan juga tidak memiliki keinginan atau
tuntutan.

Orang yg melakukan tafakur diibaratkan
bayi.Tidak tahu apa-apa,tidak tahu mana arah
utara,selatan,timur maupun barat.Ia tidak
memiliki kemampuan apa-apa,sehingga
dipukul,dibentak,dibunuh atau diapakan diam
saja.apakah bayi itu akan diberi umur hanya
2tahun atau hidup sampai 100tahun,hanya
menjalani saja.

Panembahan.

Orang yg berserah diri pada tuhan sudah
barang tentu berkaidah dengan panembahan
(menyembah).Orang yg beribadah,yg perlu
dipahami bahwa panembahan yg dimaksud
bukan sholat.Sebab,bertafakur tidak sama
dengan sholat.Tetapi menyembah dalam arti
beribadah.Tata caranya dengan duduk
bersila,mengosongkan pikiran,berkonsentrasi
penuh.
Karena menyembah ,maka berhubungan
dengan tuhan.orang yg sedang melakukan
kontak dengan Tuhan,alam pikir harus
dikosongkan.Pikiran yg macam-macam,ingatan
yg macam-macam,keinginan keinginan yg
macam-macam,harus diusir jauh-jauh.Yg harus
difungsikan adalah hati.suara hati,jeritan
hati,keinginan hati untuk menuju Tuhan.
Melakukan tafakur bukan berarti diam
membisu dan mematung.Secara fisik memang
demikian,tapi dalam ruhani harus
ramai,bergemuruh ramai dalam
diam,bergemuruh dalam kesunyian.Yg ramai
ialah suara hati.

Selaras.

Agar pikiran tidak melayang ke mana-
mana,maka harus diisi.Isinya adalah
dzikir.Dzikir yg harus dibaca,harus selaras
antara hati dan pikiran.Artinya,dzikir yg dibaca
didengar sendiri,dibaca terus menerus,diresapi
dan dijaga sedemikian rupa agar alam pikir
tidak melayang kemana-mana.kalau pikiran
keluar jalur,harus dikembalikan ke jalur
hati,sehingga terjaga terus.Dzikir yg harus
dibaca banyak sekali.Setiap guru punya
anjuran sendiri-sendiri.ada yg mewajibkan
berdzikir kalimat tauhid"Laa ilaaha illallah".Ada
yg kalimat pendek mengambil dari asmaul
husna ,misalnya " Yaa hayyu yaa Qoyyum".

Tapi,biasanya untuk penyerahan diri adalah
berdzikir memuji Tuhan,yaitu membaca tasbih
"Subhaanallah walhamdulilah walaailla
haillallahu allahu akbar laa haula wala quwwata
illa billahil aliyyil adzim.Kalimat dzikir tsb dibaca
dalam kondisi duduk bersila secara terus
menerus.Tidak merasa bosan.Malahan harus
merasa enjoy.Jika sudah merasa enak,maka
senantiasa akan kurang.Lamanya juga tidak
diperdulikan
Waktu untuk bertafakur sebenarnya tidak ada
aturan,bisa siang,sore,pagi,atau malam.Tetapi
yg paling baik dilakukan pada tengah malam
tatkala orang-orang sudah terlelap,sehingga
memperoleh kesunyian-kesunyian di malam
hari.

Dzikir dalam tafakur berarti suara hati.Tanpa
suara,tanpa kata-kata juga gerakan-gerakan.Ini
berbeda dengan tata cara berdzikir yg ada
cara duduk,gerakan badan dan suara.Ada
geleng-geleng ,manggut-manggut dan lainnya.

Smber : Ki Tapak Nur Sejagat

Hakikat Sabar

Sabar menempati posisi yang sangat istimewa
dalam ajaran Islam. Ia adalah pilar kebahagiaan
seorang hamba, sikap terpuji (akhlaqul karimah)
yang patut dimiliki guna meningkatkan derajat
manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi,
dan merupakan sifat yang dapat mengendalikan
emosi dari perilaku yang tercela. Sabar juga
merupakan saran untuk meraih pertolongan
Allah secara cepat.

Makna dan Hakikat Sabar
Secara bahasa, sabar artinya 'menahan' (al-
habsu), maik dalam perngertian fisik seperti
menahan rasa sakit akibat pukulan yang keras,
sakit yang berat, dan pekerjaan yang
melelahkan, maupun dalam pngertian psikis
seperti menahan diri dari godaan hawa nafsu
dan menahan diri dari suatu penderitaan, baik
karena menemukan sesuatu yang tidak
diinginkan maupun karena kehilangan sesuatu
yang disenangi.

Kata sabar , asal kata 'sabar', terdiri dari tiga
huruf, yakni shad, ba', dan ra'. Makna kata
tersebut berkisar pada tiga hal, yaitu 'menahan',
'ketinggian sesuatu', dan 'sejenis batu'. Dari
akar kata ini, juga diperoleh bahwa arti, antara
lain 'gunung yang tegar', 'batu yang kokoh',
'awan yang menaungi', 'tanah yang gersang',
dan 'sesuatu yang pahit'.
Menurut Al-Ashfahani, sabar memiliki nama yang
bervariasi sesuai artinya dan tergantung pada
konteksnya. Tabah dalam menghadapi musbiha
dinamakan shabar, lawan katanya adalah al-juz'u
yang berarti 'keluh kesah'. Tabah dalam
menghadapi syahwat perut dan seks dinamakan
'iffah, yang berarti 'kehormatan' atau 'martabat
diri'. Menahan diri dalam hal kekayaan disebut
zuhud, lawannya adalah bathar yang berarti
'lupa daratan'.

Dalam konteks peperangan, tabah dinamakan
syaja'ah yang berarti 'berani', lawan katanya
adalah al-jubnu yang berati 'pengecut'. Tabah
dalam perasaan yang melegakan dinamakan
rahaba ash-shadru yang berarti 'lapang dada',
lawan katanya adalah adh-dhajru yang berarti
'sempet hati'. Menahan marah disebut hilm,
lawannya adalah menggerutu.
Tabah dalam kaitan dengan bagian rezeki dari
Allah disebut qana'ah yang berarti 'rela' datau
'puas', lawannya adalah thama', yang berarti
'rakus'. Terakhir, menahan pembicaraan yang
tidak pernting dinamakan kitman, yang berarti
'menyembukikan', lawannya adalah bingung
atau gelisah yang membuat omongan tidak
karuan.

Secara istilah, sabar memiliki arti yang
beragam. Berikut ini pendapat para ulama
mengenai pengertian sabar.

1. Al-Gazali menjelaskan, sabar adalah
kesanggupan untuk mengendalikan diri
ketika hawa nafsu bergejolak atau
kemampuan untuk memilih melakukan
perintah agama tatkala datang desakan hawa
nafsu. Artinya, saat nafsu menuntu kita
berbuat sesuatu, kita memilih melakukan apa
yang dikehendaki oleh Allah.

2. Ibnu Qayyim Al-Juziyah mengatakan, sabar
adalah menahan perasaan dari gelisah, putus
asa, dan amarah,menahan lidah untuk tidak
mengeluh, dan menahan anggota tubuh
untuk tidak menyakiti orang lain.

3. Asy-Syarifah Ali Muhammad Al-Jurjani
menyebutkan, sabar adalah sikap tidak
mengeluh karena sakit, baiak karena Allah,
Apalagi bukan karena Allah.

4. Junaid Al-Baghdadi mengibaratkan sabar
dengan "mereguk sesuatu yang pahit tanpa
cemberut".

5. Dzun Nun Al-Misri Mendefinisikan sabar
dengan "menjauhi larang, tenang ketika
menenggak musbiah, dan menampakkan diri
sebagai orang yang cukup meski bukan
orang yang berada".

6. Abu Qasim Al_Junaidi menuturkan bahwa
sabar adalah menahan diri atau membatasi
jiwa dari keinginan – keinginannya demi
mencapai sesuatu yang lebih baik, atau
bertahan dalam kesempitan dan himpitan.

7. Al-Qusyairi mengertikan sabar sebagai sikap
menerima dengan penuh kerelaan ketetapan-
ketetapan Tuhan yang tidak terelakkan lagi.

Dari berbagai pengetian di atas, dapat
dipahami bahwa sabar adalah gambaran
jiwa seseorang dalam menghadapi aneka
cobaan dan persoalan hidup dengan tetap
semangat melakukan usaha, gigih dan
tidak putus asa, sambil berpegangan
teguh pada tuntunan Allah SWT.

Sumber : Rahasia Superdahsyat dalam
SABAR & SHALAT

Jumat, 06 September 2013

Hakikat Bersyukur

Berkaitan dengan hakikat syukur kepada Tuhan,

Khajeh Nasiruddin Thusi yang populer dengan

panggilan "gurunya manusia", menjelaskan

bahwa salah satu unsur dari bersyukur adalah

Perbuatan (amal). Ia mengatakan bahwa

perbuatan ini harus tampak dari tiga aspek, yaitu

hati, lisan, dan anggota badan.

Ia menjelaskan, perbuatan hati adalah

mengagungkan, memuliakan, dan memuji Allah

Swt, serta bertafakkur atas ciptaan dan karunia-

Nya, juga bertekad untuk menebar kebaikan

kepada seluruh hamba Allah Swt.



Dan perbuatan lisan adalah lisan yang senantiasa

dipenuhi dengan ucapan syukur, pujian, dan

pengagungan kepada Allah Swt, serta lisan yang

dipenuhi dengan amar maruf dan nahi munkar.

Sedangkan perbuatan anggota badan adalah

menggunakan seluruh anggota badan di jalan

yang diridhai oleh Allah Swt, dan tidak

menggunakannya di jalan yang dimurkai-Nya.



Dengan demikian, jelas bagi kita bahwa hakikat

syukur mempunyai makna yang sangat luas. Dan

bersyukur juga merupakan bagian dari

kesempurnaan. Akan tetapi, sangat sedikit dari

para pengguna nikmat ilahi itu yang menerapkan

hakikat syukur tersebut. sebagaimana dikatakan

dalam al-Quran, surah saba, ayat 13, "Dan sedikit

sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur"



Sumber :

Buku : taubat dalam naungan kasih sayang

Karya : Ayatullah Husein Ansariyan

BILA MENGENALI JEJAK TUHAN HANYA DENGAN KECERDASAN INTELEKTUAL

Apakah bila semakin cerdas orang akan bisa
mengenali dan mengakui keberadaan Tuhan?
Atau sebaliknya semakin bodoh maka orang
semakin tidak mampu mengenali bayangan jejak-
jejak Tuhan? Kami tergelitik untuk menanyakan
hal ini karena jaman kita diliputi oleh semangat
memaksimalkan peranan kecerdasan otak, tidak
hanya di lingkungan lembaga pendidikan formal
tetapi juga sampai di sel terkecil hubungan sosial
manusia yaitu keluarga.
Tidak bisa dipungkiri, dunia pendidikan saat ini
harus merespon tuntutan global untuk bersaing
di era pasar bebas. Yaitu sebuah era yang
ditandai dengan semakin majunya teknologi
karena kreativitas dan inovasi untuk meraih
keunggulan finansial dan ekonomi. Dunia
pendidikan yang tidak bisa menyesuaikan diri
dengan situasi dan kondisi global dipastikan akan
gulung tikar dan tidak lagi diminati oleh
masyarakat.

Mereka yang tidak kreatif dan inovatif akan juga
dilibas jaman. Mereka akan tersingkir dari bursa-
bursa lowongan kerja dan kemudian tidak
mampu berbuat banyak untuk mengubah
keadaan. Kemiskinan itu sangat tidak nyaman
sehingga wajar dan manusiawi bila orang
berlomba-lomba untuk mendapatkan kerja yang
paling ideal dan paling banyak menghasilkan
uang.
Bursa-bursa kerja akan terus terbuka bagi mereka
yang kreatif, profesional, memiliki dedikasi dan
integritas yang tinggi. Apalagi ditunjang dengan
pendidikan yang tinggi, bagus dan terkenal.
Lihatlah iklan lorongan pekerjaan di media massa.

Rata-rata mensyaratkan agar pelamarnya berasal
dari perguruan tinggi yang terkenal (ada jaminan
otaknya encer?), usia muda, berpenampilan
menarik dan sukur-sukur berwajah cantik.
Begitulah, kecerdasan otak menjadi hal yang
wajib untuk dipenuhi oleh jaman nanoteknologi
saat ini. Dan dalam psikologi, kecerdasan otak
memiliki standar yaitu Intelligent Quotient (IQ).
Rumus IQ adalah IQ = MA/CA x 100%. MA adalah
Usia Mental dan CA adalah usia kronologis.
Semakin tinggi Usia Mental dibanding dengan
Usia Kronologis maka IQ orang tersebut akan
tinggi dan semakin cerdaslah orang tersebut.
Banyak dijumpai saat ini anak jenius, yaitu anak
yang usia mentalnya melebihi usia kronologis
anak sebayanya, gaya bicara dan berpikirnya
seperti orang tua, bahkan banyak yang sudah
hapal Kitab Suci. Tapi banyak pula lahir anak
idiot, yaitu anak yang usia mentalnya tertinggal
dibanding usia kronologis teman-teman sebaya
mereka.

Boleh dikatakan abad 21 adalah abad dimana
otak telah dijadikan pusat orientasi. Dengan Otak
yang encer maka semua solusi hidup bisa
dipecahkan, namun sebaliknya dengan otak yang
bebal maka solusi menjauh, justeru yang datang
adalah masalah demi masalah. Untuk mencapai
kebahagiaan dan kepuasan hidup maka tidak ada
cara lai selain harus mengasah ketajaman otak
setajam-tajamnya.
Kita tidak menyangkal titik orientasi jaman yang
sudah berubah ini.

Sejarah membuktikan orientasi manusia telah
bergeser dari alam semesta (kosmosentrisme),
dari Tuhan (teosentrisme), dari manusia
(antroposentrisme), untuk memasuki wahana
bahasa (logosentrisme) yang merupakan
permainan artikulasi dan representasi dari isi otak
dan pikiran manusia. Logosentrisme memiliki ciri
utama yaitu reperesentasi, hanya wakil dari
realitas. Bukan realitas itu sendiri sehingga yang
terjadi adalah realitas maya/jadi-jadian dan dibuat
lebih (hiper).
Otak memiliki kecenderungan untuk memilah,
memilih, membedakan satu dengan yang lain,
mengkanalisasi setiap hal dalam kategori-
kategori. Ini adalah kegiatan menganalisa. Otak
juga memiliki kemampuan yang hebat untuk
mensintesakan, menyimpulkan dari kegiatan
menganalisa tersebut. Itulah kedahsyatan otak
yang terus menerus diasah di bangku-bangku
lembaga pendidikan modern dan tradisional, di
pondok-pondok pesantren, perguruan-perguruan,
padepokan-padepokan dan seterusnya.
Pertanyaannya sekarang apakah kepintaran selalu
simultan/seiring/senyampang dengan
perkembangan ruhani untuk mencari hakekat
dan jati diri individual untuk kemudian akan bisa
mendapatkan jawaban-jawaban tentang soal-soal
Ketuhanan, Kemanusiaan, Keadilan, Kebebasan,
Keadilan dan nilai-nilai lain, dan seterusnya dan
seterusnya. Bila sudah mendapatkan jawaban
apakah mereka akan semakin bijaksana dalam
berperilaku dan berbuat?
Jawaban sementara yang merupakan hipotesis

saya sbb: TIDAK ADA JAMINAN. Banyak orang
pintar yang kreatif dan inovatif mengolah
hidupnya, menguasai banyak materi untuk
memenuhi keinginan hidup (bukan kebutuhan
hidup) ternyata miskin dan tidak cerdas secara
spiritual. Kemandirian dan otonomi manusia
bebas manusia untuk menyimpulkan SANGKAN
PARANING DUMADI ternyata tersingkir/
tercampakkan untuk memenuhi hasrat manusia
akan materi yang dianggapnya sumber
kebahagiaan. Manusia seperti ini akan limbung
dan berjalan tanpa arah serta tujuan hidup yang
lurus. Ia tidak mampu mengenali jejak-jejak
kehadiran Tuhan baik yang ada dalam dirinya
sendiri (Mikrokosmos) dan juga yang ada di alam
semesta (Makrokosmos)

Mari kita amati. Kebetulan, sehari-hari saya
bekerja melayani masyarakat dari berbagai
kalangan. Mulai yang hanya lulus SD, hingga
tamat perguruan tinggi strata dua. Jenis dan
jenjang status sosial serta pangkat dan derajat
yang beragam pula. Apakah mereka yang
berpangkat, memiliki jabatan dan pendidikan
tinggi ternyata memiliki jiwa kemanusiaan yang
lebih tinggi daripada mereka yang hanya lulus
SD? Tidak bukan. Selanjutnya, tidak ada jaminan
pula yang satu akan lebih tinggi tahapan
pencapaian spiritualitasnya.
Adalah sangat tidak adil bila Tuhan ternyata
mengistimewakan yang satu dan bersikap pilih
kasih. Bila Tuhan Maha Adil, maka dia akan
menciptakan manusia menjadi individu-individu
sesuai dengan kapasitasnya dan mengadili sesuai
dengan kapasitasnya pula. Misalnya Tuhan
menciptakan individu bernama D dan dilahirkan
ke dalam keluarga mampu. Sementara di lain
tempat dia menciptakan individu bernama S
dalam keluarga yang tidak mampu. Nasib
selanjutnya kedua individu ini tentusaja sangat
tergantung pada batas-batas tertentu meskipun
Sumber daya Manusia-nya sudah diolah secara
maksimal. Nah, apa dan bagaimana si individu
tersebut berhasil untuk menemukan jalan hidup
yang sesuai dengan yang digariskan oleh-Nya,
terserah kepada individu itu sendiri. Ini tentu
sebuah persaingan fair berebut tiket menuju
keabadian.
Mengolah hidup tidak hanya dengan memakai
akal, pikiran, rasio, otak kiri saja namun juga
perasaan, budi, otak kanan untuk
mempertimbangkan benar salah. Keduanya perlu
dipertajam. Otak kiri dengan cara menganalisa,
otak kanan dengan cara merasa, meyakini,
mempercayai. Bila keduanya sudah diolah
sedemikian hingga tercapai batas maksimal
kecerdasan, maka dia pasti akan menemukan apa
yang dicari. Berat sebelah menggunakan dua
belah otak akan mengakibatkan stress, tertekan,
dan bahkan bisa jadi sakit mental.
Adalah sebuah pesan yang perlu
dipertimbangkan bahwa bila pikiran kita sedang
suntuk maka istirahatkan dengan rekreasi dan
refreshing. Bila hati kita sedang gundah dan
putus asa maka segarkanlah dengan cara
merasakan kedamaian Tuhan. Berkomunikasi
intensif sekaligus meminta pertolongan kepada
Sang Pemberi Hidayah. Mengenai bagaimana cara
yang terbaik untuk berkomunikasi? Terserah
Anda.

Smber kwa

Ilmu Meringankan Tubuh logika

Pernah dengar ilmu ini? Apa yang akan anda lakukan jika ternyata tanpa anda sadari, anda sudah memiliki ilmu ini? Menjadi atlet lompat tinggiatau lompat jauh?Mendaki gunung terjal? Atau lainsebagainya, terserah anda!
Kalau dikaji sedikit lebih dalam, ternyata kita juga bisa memiliki tubuh yang ringan, melangkah atau bahkan berlari dengan sangat ringan.Terus, apa ada syarat-syarat khusus agar bisa memiliki ilmu ini?Misalnya puasa selama berhari-hari tanpa makan, tidur di kuburan, atau melakukan suatu amalan khusus lainnya?Sebenarnya, syarat yang harus dimililki tidak perlu yang menyiksa diri seperti tadi. Cukup satu saja, apa itu?
Itu adalah ikhlas.
Lha koq bisa?! Emangnya kalau kita ikhlas atau rela, kita bisa meringankan tubuh kita?!
Begini penjelasannya. Ilmu meringankan tubuh di sini bukan berarti tubuh kita menjadi lebih ringan dalam artian sebenarnya. Yang mulanya punya berat badan 80, trus jadi 60 atau lebih.Kalau gitu resep diet dengan ikhlas saja donk!!Bukan seperti itu. Tapi meringankan tubuh di sini memiliki arti yang secara tidak langsung.Lha gimana lagi arti yang tidak langsungnya? Jadi bingung?!Sebagai contoh, jika kita melangkahkan kaki kita ke suatu tempat, langkah kita menjadi ringan, ada orang bilang seperti berjalan di atas angin.Impossible!! Masa'bisa cuma dengan ikhlas langkah kita jadi ringan?Tidak percaya? Coba buktikan sendiri!!
Pernahkah anda menyadari ketika anda melangkahmenuju suatu tempat yang anda sukai atau tempat apapun itu anda akan senang berada di sana, langkah anda terasa begitu ringan. Entah ituketika berangkat ke tempat kerja karena akan mengambil gaji, pergi ke rumah teman karena akan ditraktir makan, pulang ke kampung halamankarena kangen dengan keluarga, atau bahkan pergi ke rumah pacar. Langkah anda terasa begituringan.Koq bisa?Tak perlu ditanya lagi, itu karena anda ikhlas, dan anda menyukainya. Coba anda enggan melakukannya, anda tidak ikhlas, maka langkah anda akan terasa begitu berat, bahkan seakan-akan perjalanan yang anda tempuh akan terasa lama dan begitu melelahkan. Apa yang andarasakan ketika anda dipanggil oleh bos anda karena anda melakukan kesalahan? Langkah anda menuju ke ruang bos anda akan terasa begitu berat. Itu karena anda enggan pergi ke sana karena anda sudah tahu kalau nanti anda akan menerima kemarahan bos anda. Hal ini berbeda jika anda dipanggil ke ruang bos anda karena andaakan dipromosikan ke kedudukan yang lebih tinggidari sekarang. Dan masih banyak lagi contoh-contoh di kehidupan sehari-hari. Dan anda lebih mengetahui kehidupan anda sendiri.
Jadi kalau anda ingin memiliki ilmu meringankan tubuh, maka ikhlaslah atau sukailah apa yang akananda lakukan. Cukup itu kuncinya. IKHLAS. Dan kunci ini juga berguna untuk meringankan pekerjaan yang anda lakukan. Masih tidak percaya?Buktikan sendiri!!

Mengenal Jati diri Kita

Siapa sejatinya diri kita sebagai
manusia ? Pertanyaan ini sederhana, dapat
dikemukakan jawaban paling sederhana,
maupun jawaban yang lebih rumit dan rinci.
Jawaban masing-masing orang tidak bisa
diukur secara benar-salah. Cara menjawab
siapa diri manusia hanya akan mencerminkan
tingkat pemahaman seseorang terhadap
kesejatian Tuhan. Hal ini sangat
dipermaklumkan karena berkenaan dengan
eksistensi Tuhan sendiri yang begitu penuh
dengan misteri besar. Upaya manusia
mengenali Sang Pencipta, ibarat jarum yang
menyusup ke dalam samudra dunia. Yang
hanya mengerti atas apa yang bersentuhan
dengannya. Itupun belum tentu benar dan
tepat dalam mendefinisikan. Tuan memang
lebih dari Maha Besar. Sedangkan manusia
hanya selembut molekul garam. Begitulah jika
diperbandingkan antara Tuhan dengan
makhlukNya. Namun begitu kiranya lebih baik
mengerti dan memahamiNya sekalipun hanya
sedikit dan kurang berarti, ketimbang tidak
samasekali.
Secara garis besar dalam diri manusia
memiliki dua unsur entitas yang sangat
berbeda. Dalam pandangan ekstrim dikatakan
dua unsur pembentuk manusia saling
bertentangan satu sama lainnya. Tetapi kedua
unsur tidak dapat dipisahkan, karena
keduanya sebagai satu kesatuan yang tak
terpisahkan. Terpisahnya di antara kedua
unsur pembentuk manusia akan merubah
eksistensi ke-manusia-an itu sendiri. Yakni di
satu sisi terjadi kerusakan/pembusukan dan di
sisi lain keabadian. Umpama batu-baterai yang
memiliki dua dimensi berbeda yakni fisiknya
dan energinya. Kedua dimensi itu menyatu
menjadi eksistensi batu-baterai berikut
fungsinya. Dua unsur dalam manusia yakni;
immaterial dan material, metafisik dan fisik, roh
dan jasad, rohani dan jasmani, unsur Tuhan
dan unsur bumi (unsur gaib dan unsur
wadag). Marilah kita urai satu persatu kedua
unsur pembentuk eksistensi manusia tersebut.
Unsur Bumi
Jasad manusia wujudnya disusun berdasarkan
unsur-unsur material bumi (air, tanah, udara,
api). Unsur air dan tanah dalam tubuh terurai
secara alami melalui proses ilmiah (rumus
ilmu pengetahuan manusia) dan rumus
alamiah (yang sudah berproses melalui
rumus-rumus buatan Tuhan). Unsur tanah
dan air yang sudah berproses akan berubah
bentuk dan wujudnya sebagai bahan baku
utama jasad yang terdiri dari empat unsur
yakni ; daging, tulang, sungsum dan
darah. Sedangkan unsur udara akan
berproses menjadi kegiatan bernafas, lalu
berubah menjadi molekul oksigen dalam darah
dan sel-sel tubuh. Unsur api akan menjadi alat
pembakaran dalam proses produksi jasad,
tenaga, energi magnetis, dan semua energi
yang terlibat dalam memproses atau mengolah
unsur tanah dan air menjadi bahan baku jasad.
Jasad wadag menurut istilah barat
sebagai body atau corpus, merupakan wadah
atau bungkus unsur Tuhan dalam diri manusia.
Unsur wadah tidak bersifat langgeng (baqa'),
sebab unsur wadah terdiri dari bahan baku
bumi, maka ia terkena rumus mengalami
kerusakan sebagaimana rumus bumi.
Unsur Tuhan
Sebaliknya, unsur Tuhan bersifat kekal
abadi tidak terjadi rumus kerusakan. Unsur
Tuhan (Zat Tuhan) dalam tubuh manusia
diwakili oleh metafisik manusia yakni unsur roh
(spirit atau spiritus). Roh merupakan derivasi
unsur Tuhan yang paling paling akhir dan
paling erat dengan bahan baku metafisik
manusia (Baca Posting; Mengungkap Misteri
Tuhan). Dan spirit diartikan sebagai roh, ruh
atau sukma. Roh bersifat suci (roh kudus/ruhul
kuddus), tidak tercemar oleh "polusi" dan
kelemahan-kelemahan duniawi. Karakter roh
adalah berkiblat atau berorientasi kepada
martabat kesucian Tuhan. Arti kata roh sangat
berbeda dengan entitas jiwa (soul), hawa atau
nafas (nafs), animus atau anemos (Yunani),
dalam bahasa Jawa apa yang lazim disebut
nyawa. Sekalipun berbeda istilah, tetapi
memiliki makna yang nyaris sama.
Pertemuan Unsur Bumi dan Unsur Tuhan
Dalam tubuh manusia terdiri atas dua
unsur besar yakni unsur bumi dan unsur
Tuhan. Di antara kedua unsur tersebut
terdapat "bahan penyambung", dalam
literatur barat disebut soul atau jiwa (yang ini
terasa kurang pas), Islam; nafs, Yunani;
anemos, dan dalam bahasa Indonesia; hawa,
Jawa; nyawa (badan alus). Hawa, jiwa, anemos,
soul, atau nyawa merupakan satu entitas yang
kira-kira tidak berbeda maknanya, berfungsi
sebagai media persentuhan atau "lem
perekat" antara roh (spirit) dengan jasad
(body/corpus). Hawa, nafs, anemos, soul, jiwa,
nyawa bermakna sesuatu yang hidup
(bernafas) yang ditiupkan ke dalam corpus
(wadah atau bungkus).
Dalam khasanah hermeneutika dan
bahasa yang ada di nusantara tampak
simpang siur dan tumpang tindih dalam
memaknai jiwa, sukma, roh, dan nyawa. Ini
sekaligus membuktikan bahwa memahami
unsur Tuhan dalam diri manusia memang tidak
sederhana dan semudah yang disebutkan.
Karena obyeknya bersifat gaib, bukan obyek
material. Cara pandang dan penafsiran dari sisi
yang berbeda-beda, menimbulkan
konsekuensi beragamnya makna yang kadang
justru saling kontradiktif. Dengan alasan
tersebut akan saya paparkan lebih jelas
pemetaan tentang jiwa atau hawa dari sudut
pandang budi-daya yang diperoleh melalui
berbagai pengalaman obyek metafisika, dan
intuisi, agar lebih netral dan mudah dipahami
oleh siapa saja tanpa membedakan latar
belakang agama. Dengan asumsi tersebut
diperlukan perspektif yang sederhana namun
mudah dipahami. Kami akan memaparkan
melalui perspektif Javanism atau kejawen,
dengan cara penulisan yang sederhana dan
"membumi".
Hubungan Unsur Tuhan dengan Unsur
Bumi dalam Laku Prihatin
Setiap bayi lahir memiliki tingkat
kesucian yang dapat diumpamakan sebagai
kertas putih bersih. Kesucian berada dalam
wahana nafs atau hawa yang masih bersih
belum tercemar oleh "polusi" keduniawian.
Hawa/nyawa/nafs diuji bolak-balik di antara dua
kutub; yakni kutub jasmaniah yang berpusat di
jasad (corpus) dan kutub ruhaniyah yang
berpusat pada roh (spirit). Unsur roh bersifat
suci dan tidak tersentuh oleh kelemahan-
kelemahan material duniawi (dosa). Roh suci
sebagai "utusan" Tuhan dalam diri manusia
yang dapat membawa ketetapan/pedoman
hidup. Sehingga roh dapat berperan sebagai
obor yang memancarkan cahaya (spektrum)
kebenaran dari Tuhan. Dalam perspektif Jawa
roh suci (utusan Tuhan) tidak lain adalah apa
yang disebut sebagai Guru Sejati. Guru Sejati
tampil sebagai juru nasehat untuk hawa, jiwa
atau nafs.
Hawa Nafsu ; Ibarat Satu Keping Mata
Uang
Hawa (nafs) atau jiwa yang tunduk
kepada roh suci (guru sejati) akan
menghasilkan hawa (nafs) yang disebut nafsu
positif –meminjam istilah Arab— sebagai an-
nafs al-muthmainah.. Sebaliknya jiwa atau
hawa yang tunduk pada keinginan jasad
disebut sebagai nafsu negatif. Nafsu negatif
terdiri tiga macam; nafsu lauwamah (kepuasan
biologis; makan, minum, tidur dst), nafsu
amarah (amarah/angkara murka), dan nafsu
sufiyah (mengejar kenikmatan psikis;
contohnya seks, sombong, narsism, gemar
dipuji-puji). Hawa memiliki dua kutub nafsu
yang bertentangan ibarat satu keping mata
uang yang memiliki dua sisi. Akan tetapi kedua
sisi tidak dapat dipisahkan atau dilihat secara
berbarengan. Apabila kita ingin menampilkan
gambar angka, maka letakkan nilai nominal di
sisi atas, sebaliknya jika kita berkehendak
melihat gambar burung kita letakkan gambar
angka di bawah. Apabila seseorang mengaku
bisa melihat kedua sisi satu keping mata uang
dalam waktu yang sama, maka seseorang
dikatakan berjiwa munafik alias kehidupan
yang palsu hanya berdasarkan pengaku-akuan
bohong.
Manusia Bebas Mencoblos Memilih
Pada setiap bayi lahir, Tuhan telah
menciptakan hawa dalam keadaan putih/suci.
Manusia memiliki kebebasan menentukan
apakah hawa nafsunya akan berkiblat
kepada kesucian yang bersumber pada
roh suci (ruhul kuddus), atau sebaliknya
ingin berkiblat kepada kemungkaran
jasad/raga (unsur duniawi). Apabila
seseorang berkiblat pada kemungkaran akan
menjadi seteru Tuhan dan memiliki
konsekuensi (dosa/karma/hukuman) yang akan
dirasakan kelak setelah menemui ajal (akhirat),
bisa juga dirasakan sewaktu masih hidup di
dunia. Maka peranan semua agama yang
ada di muka bumi adalah pendidikan yang
ditujukan kepada hawa/nafs/jiwa manusia agar
selalu berkiblat kepada rumus Tuhan atau
qodratullah. Sumber dari ilmu dan "rumus
Tuhan" (qodratullah) bisa kita temukan dalam
"perpustakaan" atau gudang ilmu yang
terdekat dengan diri kita, yakni roh suci
(Ruhul-Kuddus/Guru-Sejati/Sukma-Sejati/Rahsa-
Sejati).
Kadang kala Tuhan Maha Pemurah
menganugerahkan seseorang untuk mendapat
"bocoran soal" akan rahasia "ilmu Tuhan"
melalui pintu hati (qalb) yang di sinari oleh
cahyo sejati (nurullah). Yang lazim disebut
sebagai ungkapan dari (hati) nurani. Petunjuk
dari Tuhan ini diartikan sebagai wirayat,
wahyu, risalah, sasmita gaib, ilham, wisik dan
sebagainya. Dalam posting ini kami tidak
membahas model dan macam petunjuk Tuhan
tersebut.
Laku Prihatin adalah Jihad Sejati
"Penundukan" roh terhadap hawa
nafsu negatif adalah penundukkan terhadap
segala yang berhubungan dengan material
(syahwat) atau kenikmatan ragawi. Dengan
kata lain yakni penundukan unsur "Tuhan"
terhadap unsur bumi. Dalam ilmu Jawa
dikatakan sebagai jiwa yang tunduk pada
kareping rahsa / rasa sejati (kehendak Guru
Sejati/kehendak Tuhan), serta meredam
rahsaning karep (kemauan hawa nafsu
negatif). Segenap upaya yang mendukung
proses "penundukan" unsur Tuhan terhadap
unsur bumi dalam khasanah Jawa disebut
sebagai laku prihatin. Dengan laku prihatin,
seseorang berharap jiwanya tidak dikendalikan
oleh keinginan jasad. Maka di dalam khasanah
spiritual Kejawen, laku prihatin merupakan
syarat utama yang harus dilakukan seseorang
menggapai tingkatan spiritualitas sejati.
Seperti ditegaskan dalam serat Wedhatama
(Jawa; Wredhotomo) karya KGPAA
Mangkunegoro IV; bahwa ngelmu iku kalakone
kanthi laku. Laku prihatin dalam istilah Arab
sebagai aqabah, yakni jalan terjal mendaki dan
sulit, karena seseorang yang menjalani laku
prihatin harus membebaskan diri dari
perbudakan syahwat dan hawa nafsu yang
negatif. Di mana ia sebagai sumber
kenikmatan keduniawian. Maka apa yang
disebut sebagai Jihad yang sesungguhnya
adalah perang tanding di medan perang dalam
kalbu antara tentara Muslim nafsu positif
melawan tentara Amerika nafsu negatif.
Disebut kemenangan dalam berjihad apabila
seseorang telah berhasil "meledakkan bom"
di pusat kekuasaan setan (hawa nafsu
negatif) dalam hati kita. "Bahan peledaknya"
bernama C4 dan TNT laku prihatin dan olah
batin (wara' dan amr ma'ruf nahi munkar).
Target Utama dalam "Berjihad" (Laku
Prihatin)
Perjalanan spiritual dalam bentuk laku
prihatin, mempunyai target membentuk hawa
nafsu positif atau nafsul muthmainnah. Karena
si nafs atau hawa tersebut telah stabil dalam
koridor rumus Tuhan (qodrat atau qudrah diri)
atau dalam bahasa sansekerta lazimnya
disebut sebagai swadharma. Roh yang
berada pada tataran pencapaian ini, dalam
bahasa Ibrani, ruh disebut sebagai syekinah
yang diturunkan ke dalam kalbu dan berhasil
merebut (amr) kebaikan (ma'ruf). Jika hawa
tidak berdaya karena kuatnya arus nafsu
negatif yang dimasukkan jasad lewat pintu
panca indera, maka kepribadian manusia
dikuasai oleh "milisi" kekuatan batin yang oleh
Freud diberi nama ego. Ego cenderung
berkiblat pada jasad (duniawi). Maka sudah
menjadi tugas hawa (id) untuk membangkang
dari keinginan ego agar supaya membelot
kepada kekuatan hawa positif (super ego).
Hasilnya maka manusia dapat dikendalikan
sesuai dengan kodrat dirinya sebagai khalifah
Tuhan. Jadilah manusia yang tetap berada
pada orbitNya (qodrat/rumus Tuhan), yakni
apa yang dimaksud menjadi titah jalma
menungsa kang sejati, yaiku nggayuh
kasampurnaning gesang, (untuk meraih)
sastra jendra hayuningrat pangruwating
diyu.
Sangat terasa bahwa Tuhan sungguh
lebih dari Maha Adil, setiap manusia tanpa
kecuali dapat menemukan Tuhan melalui pintu
nafs, jiwa, atau hawanya masing-masing,
karena Tuhan telah membekali jiwa manusia
akan kemampuan menangkap sinyal-sinyal
suci dari Hyang Mahasuci. Sinyal suci yang
diletakkan di dalam rahsa sejati (sirullah) dan
roh sejati (ruhullah). Sudah merupakan rumus
(Tuhan), apabila seseorang dapat meraih
dharma-nya atau kodrat-dirinya sebagai
makhluk ciptaan Tuhan, maka kehidupannya
akan selalu menemui kemudahan. Sebaliknya
hawa nafsu negatif (setan) senantiasa
menggoda hawa/nafs manusia agar supaya
hawanya berkiblat kepada unsur bumi.
Menjadi Pribadi yang Menang
Sepanjang hidup manusia selalu berada di
dalam arena peperangan "Baratayudha/
Brontoyudho" (jihad) antara kekuatan nafsu
positif (Pendawa Lima) melawan nafsu negatif
(100 pasukan Kurawa). Perang berlangsung di
medan perang yang bernama "Padang
Kurusetra" (Kalbu). Peperangan yang paling
berat dan merupakan sejatinya perang (jihad fi
sabilillah) atau perang di jalan kebenaran.
Kemenangan Pendawa Lima diraih tidak
mudah. Dan sekalipun kalah pasukan Kurawa
100 selamanya sulit dibrantas tuntas hingga
musnah. Maknanya sekalipun hawa nafsu
positif telah diraih, artinya hawa nafsu negatif
(setan) akan selalu mengincar kapan saja si
hawa lengah. Kejawen mengajarkan berbagai
macam cara untuk memenangkan peperangan
besar tersebut. Di antaranya dengan laku
prihatin untuk meraih kemenangan melalui
empat tahapan yang harus dilaksanakan
secara tuntas. Empat tahapan tersebut
dikiaskan ke dalam nada suara salah instrumen
Gamelan Jawa yang dinamakan Kempul atau
Kenong dan Bonang yang menimbulkan bunyi;
Neng, Ning, Nung, Nang.

1. Neng; artinya jumeneng, berdiri,
sadar atau bangun untuk melakukan
tirakat, semedi, maladihening, atau
mesu budi. Konsentrasi untuk
membangkitkan kesadaran batin,
serta mematikan kesadaran jasad
sebagai upaya menangkap dan
menyelaraskan diri dalam frekuensi
gelombang Tuhan.

2. Ning; artinya dalam jumeneng kita
mengheningkan daya cipta (akal-
budi) agar menyambung dengan
daya rasa- sejati yang menjadi sumber
cahaya nan suci. Tersambungnya
antara cipta dengan rahsa akan
membangun keadaan yang wening.
Dalam keadaan "mati raga" kita
menciptakan keadaan batin (hawa/
jiwa/nafs) yang hening, khusuk, bagai
di alam "awang-uwung" namun jiwa
tetap terjaga dalam kesadaran
batiniah. Sehingga kita dapat
menangkap sinyal gaib dari sukma
sejati.

3. Nung; artinya kesinungan. Bagi
siapapun yang melakukan Neng, lalu
berhasil menciptakan Ning, maka
akan kesinungan (terpilih dan pinilih)
untuk mendapatkan anugrah agung
dari Tuhan Yang Mahasuci. Dalam
Nung yang sejati, akan datang cahaya
Hyang Mahasuci melalui rahsa lalu
ditangkap roh atau sukma sejati,
diteruskan kepada jiwa, untuk diolah
oleh jasad yang suci menjadi
manifestasi perilaku utama
(lakutama). Perilakunya selalu
konstruktif dan hidupnya selalu
bermanfaat untuk orang banyak.

4. Nang; artinya menang; orang yang
terpilih dan pinilih (kesinungan), akan
selalu terjaga amal perbuatan
baiknya. sehingga amal perbuatan
baik yang tak terhitung lagi akan
menjadi benteng untuk diri sendiri. Ini
merupakan buah kemenangan
dalam laku prihatin. Kemenangan
yang berupa anugrah, kenikmatan,
dalam segala bentuknya serta meraih
kehidupan sejati, kehidupan yang
dapat memberi manfaat (rahmat)
untuk seluruh makhluk serta alam
semesta. Seseorang akan meraih
kehidupan sejati, selalu kecukupan,
tentram lahir batin, tak bisa dicelakai
orang lain, serta selalu menemukan
keberuntungan dalam hidup (meraih
ngelmu beja).
Neng adalah syariatnya, Ning adalah
tarekatnya, Nung adalah hakekatnya, Nang
adalah makrifatnya. Ujung dari empat tahap
tersebut adalah kodrat (sastrajendra
hayuning Rat pangruwating diyu).

Smber

Kamis, 05 September 2013

Doa Dzulfaqor

Doa Dzulfaqor

yang termasuk salah satu doa yang suka dibaca oleh Rosululloh Muhammad S.A.W. Inilah Doa Dzulfaqor yang dimaksud:



BISMILLAHIR ROHMAANIR ROHIIM.

SUBHAANAKA ANTALLOOHU LAA ILAAHA ILLAA

ANTARROHMANUR ROHIIM.

SUBHAANAKA ANTALLOOHU LAA ILAAHA ILLAA

ANTASSALAAMUL MU'MIIN.

SUBHAANAKA ANTALLOOHU LAA ILAAHA ILLAA

ANTAL MUHAIMINUL AZIIZ.

SUBHAANAKA ANTALLOOHU LAA ILAAHA ILLAA

ANTAL MUSHOWWIRUL HAKIIM.

SUBHAANAKA ANTALLOOHU LAA ILAAHA ILLAA

ANTAS SAMII'UL ALIIM.

SUBHAANAKA ANTALLOOHU LAA ILAAHA ILLAA

ANTAL BASHIIRUSH SHOODIQ.

SUBHAANAKA ANTALLOOHU LAA ILAAHA ILLAA

ANTA ALAAMUL GHUYUUB.

SUBHAANAKA ANTALLOOHU LAA ILAAHA ILLAA

ANTA KHOOLIQUL BAARII.

SUBHAANAKA ANTALLOOHU LAA ILAAHA ILLAA

ANTAL QOOHIR.

SUBHAANAKA ANTALLOOHU LAA ILAAHA ILLAA

ANTARROOZIQUR ROZZAQ.

SUBHAANAKA ANTALLOOHU LAA ILAAHA ILLAA

ANTA LAM YALID WA LAM YUULAD WALAM YAKUL

LAHU KUFUWAN AHAD.

SUBHAANAKA FASTAJIB LII WA NAJJINII MINAL

KARBI WAL GHOMMI WA KADZAALIKA NUNJIL

MU'MINIINA WA ZAKARIYYAA WA YAHYAA WA

IISAA IDZ NAADAA ROBBAHU ROBBI LAA

TADZARNII FARDAN WA ANTA KHOIRUL

WAARITSIIN.

SUBHAANA ROBBIKA ROBBIL IZZATI AMMAA

YASHIFUUN WA SALAMUN ALAL MURSALIIN

WALHAMDU LILLAHI ROBBIL AALAMIIN.



Doa Dzulfaqor ini Insya Allah khasiatnya banyak

sekali. Silahkan diamalkan secara istiqomah.

Semoga barokah & bermanfaat untuk kita semua.

Amiin. Alloh yang maha pengasih lagi maha penyayang,, dan alloh senang dengan hambanya yang senantiasa berdoa bermunajat kepadanya,,

Tentang Doa Nurbuat


Do’a Nurbuat terbilang cukup populer bagi kaum muslimin di Indonesia, terutama dikalangan santri ponpes Salafiyah. Do’a ini dinamakan dengan “Doa Nurbuat” mungkin berasal dari kata bahasa Arab Nurun Nubuwwah (Arab, نور النبوة ) atau cahaya kenabian. Do’a ini biasanya dapat kita jumpai dalam kitab kecil yang berisi kumpulan do’a seperti kitab majmu’ syarif. Sebagian orang menyatakan bahwa do’a ini berasal dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diajarkan oleh Malaikat Jibrilalaihissalam.

Tapi anehnya, do’a yang -katanya- memiliki banyak fadhilah ini tidak disebutkan dalam satu pun kitab-kitab Induk Hadits. Tidak diketahui siapa yang meriwayatkannya, bahkan salah seorang Tokoh Habaib terkemuka di Jakarta pun menyatakan bahwa dirinya belum menemukan sanad tsiqoh dari pembuat do’a tersebut. Suatu hal yang sangat aneh memang, sesuatu yang dinisbatkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tapi hingga saat ini belum diketahui siapa yang meriwayatkannya.

Sekedar mengingatkan sebagai sesama kaum muslimin supaya kita jangan bergampangan dalam mengatakan suatu aqidah atau ibadah tertentu sebagai ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tanpa disertai dengan bukti dan dalil yang kuat. Karena perbuatan tersebut dapat menjerumuskan pelakunya dalam ancaman yang sangat berat. Dalam hadits shahih disebutkan :

مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا , فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ

“Barang siapa dengan sengaja berdusta atas namaku, maka hendaknya dia siap menempati Neraka” (HR. Bukhari-Muslim)

Diantara dalil yang dijadikan sandaran oleh orang yang mengamalkan do’a ini adalah riwayat sebagai berikut :

1. “Dikisahkan bahwa Rasulullah setelah sholat subuh duduk di masjid bersama para sahabat. Kemudian datanglah malaikat Jibril membawa doa Nurbuat seraya berkata: “Aku diutus oleh Allah membawa doa Nurbuat untuk diserahkan kepadamu (Rasulullah).”

Setelah membawakan kisah tersebut, penulisnya tidak menyebutkan siapa yang meriwayatkan dan di dalam kitab apa atau dari mana dia menukilnya.

2. Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibnu Kathir meriwayatkan sebuah hadits riwayat Ibnu Asakir :

عن علي – رضي الله عنه – : ( أن جبريل أتى النبي صلى الله عليه وسلم فوافقه مغتماً فقال : يا محمد ، ما هذا الغم الذي أراه في وجهك ؟ قال ” الحسن والحسين أصابتهما عين ” قال : صدِّق بالعين ، فإن العين حق ، أفلا عوذتهما بهؤلاء الكلمات ؟ قال : ” وما هن يا جبريل ” قال : قل اللهم ذا السلطان العظيم ، ذا المن القديم ، ذا الوجه الكريم ، ولي الكلمات التامات ، والدعوات المستجابات ، عافِ الحسن والحسين من أنفس الجن وأعين الإنس
فقالها النبي صلى الله عليه وسلم فقاما يلعبان بين يديه ، فقال النبي صلى الله عليه وسلم : ” عوّذوا أنفسكم ونساءكم وأولادكم بهذا التعويذ ، فإنه لم يتعوذ المتعوذون بمثله

Artinya: Dari Ali bin Abi Thalib bahwa malaikat Jibril datang pada Nabi yang sedang tampak sedih. Jibril bertanya: Wahai Muhammad, kenapa wajahmu tampak sedih? Nabi menjawab: Hasan dan Husain sedang sakit mata. Jibril berkata: sembuhkan matanya karena mata punya hak. Apakah kamu tidak mendoakan keduanya dengan kalimat-kalimat itu? Nabi bertanya: Kalimat apa? Jibril menjawab: Katakan “اللهم ذا السلطان العظيم ذا المن القديم ، ذا الوجه الكريم ، ولي الكلمات التامات ، والدعوات المستجابات ، عافِ الحسن والحسين من أنفس الجن وأعين الإنس” Kemudian Nabi mengucapkan doa tersebut maka Hasan dan Husain langsung dapat berdiri dan bermain di sekitar Nabi. Nabi bersabda: mintalah perlindungan untuk dirimu, istrimu dan anak-anakmu dengan doa ini. [Tarikh Dimasyq no. 9434]

Yang perlu dicermati adalah teks do’a dalam riwayat tersebut berbeda dengan teks do’a nurbuat yang beredar di masyarakat. Sehingga tidak benar jika ada yang berkata do’a nurbuat ini berasal dari Nabi dengan dalil riwayat ini. Karena kenyataannya antara riwayat ini dan do’a nurbuat berbeda sangat jauh, disamping banyak kejanggalan dalam susunan kalimat dalam do’a nurbuat yang akan disebutkan nanti, Insya Allah.

Berikut teks do’a nurbuat yang terdapat kitab Majmu’ Syarif dan semisalnya. Perhatikanlah, sungguh berbeda antara do’a nurbuat ini dengan do’a yang terdapat dalam riwayat Ibnu Asakir di atas.

اَللّٰهُمَّ ذِى السُّلْطَانِ الْعَظِيْمِ ، وَذِى الْمَنِّ الْقَدِيْمِ ، وَذِي الْوَجْهِ الْكَرِيْمِ ، وَوَلِيِّ الْكَلِمَاتِ التَّآمَّاتِ ، وَالدَّعَوَاتِ الْمُسْتَجَابَةِ ، عَاقِلِ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ مِنْ اَنْفُسِ الْحَقِّ ، عَيْنِ الْقُدْرَةِ والنَّاظِرِيْنَ ، وَعَيْنِ الْاِنْسِ وَالْجِنِّ ، وَاِنْ يَّكَادُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَيُزْ لِقُوْنَكَ بِاَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُوْلُوْنَ اِنَّهُ لَمَجْنُوْنَ ، وَمَا هُوَ اِلاَّ ذِكْرٌ لِلْعَالَمِيْنَ ، وَمُسْتَجَابُ لُقْمَانَ الْحَكِيْمِ ، وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَوُدَ عَلَيْهِمَا السَّلَامُ الْوَدُوْدُ ذُو الْعَرْشِ الْمَجِيْدِ ، طَوِّلْ عُمْرِيْ ، وَصَحِّحْ اَجْسَادِيْ ، وَاقْضِ حَاجَتِيْ ، وَاَكْثِرْ اَمْوَالِيْ وَاَوْلَادِيْ ، وَحَبِّبْ لِلنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ ، وَتَبَاعَدِ الْعَدَاوَةَ كُلَّهَا مِنْ بَنِيْ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ ، مَنْ كَانَ حَيًّا وَّيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَي الْكَافِرِيْنَ ، وَقُلْ جَآءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ، اِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوْقًا ، وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَاهُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ ، وَلَايَزِيْدُ الظَّالِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ ، وَسَلَامٌ عَلَي الْمُرْسَلِيْنَ ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ


Ya Allah, Zat Yang memiliki kekuasaan yang agung, yang memiliki anugerah yang terdahulu, memiliki wajah yang mulia, menguasai kalimat-kalimat yang sempurna, dan doa-doa yang mustajab, penanggung Hasan dan Husain dari jiwa-jiwa yang haq, dari pandangan mata yang memandang, dari pandangan mata manusia dan jin.

Dan sesungguhnya orang-orang kafir benar-benar akan menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, ketika mereka mendengar Al-Quran dan mereka berkata: “Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila, dan Tiadalah itu semua melainkan sebagai peringatan bagi seluruh alam. Allah yang mengabulkan do’a Luqmanul Hakim dan mewariskan Sulaiman bin Daud A.S. Allah adalah Zat Yang Maha Pengasih lagi memiliki singgasana yang Mulia, panjangkanlah umurku, sehatlah jasad tubuhku , kabulkan hajatku, perbanyakkanlah harta bendaku dan anakku, cintakanlah semua manusia, dan jauhkanlah permusuhan dari anak cucu Nabi Adam A.S., orang-orang yang masih hidup dan semoga tetap ancaman siksa bagi orang-orang kafir. Dan katakanlah: “Yang haq telah datang dan yang batil telah musnah, sesungguhnya perkara yang batil itu pasti musnah”.

Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Quran tidak akan menambah kepada orang-orang yang berbuat aniaya melainkan hanya kerugian. Maha Suci Allah Tuhanmu Tuhan Yang Maha Mulia dari sifat-sifat yang di berikan oleh orang-orang kafir.Dan semoga keselamatan bagi para Rasul.Dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam.

Disamping berbedanya teks do’a dalam riwayat Ibnu Asakir dan do’a nurbuat, kita bisa lihat bahwa ada banyak kejanggalan dalam doa nurbuat, diantaranya:

1. Kesalahan dalam tata bahasa. Teks bagian awal doa ini tidak sesuai dengan kaidah nahwu (tata bahasa Arab). Teks yang keliru:

[اللَّهُمَّ ذِى السُّلْطَانِ]

seharusnya, dibaca [ذَا] dengan huruf alif (sebagaimana riwayat Ibnu Asakir) bukan [ذِى] dengan huruf ya’. Karena Munada Mudhaf harusnya mansub bukan majrur. Namun, anehnya, kesalahan semacam ini terjadi secara berulang-ulang, yaitu di bagianma’thufnya.

Demikian pula pada bagian [وَذِى الـمَنِّ القَدِيم] seharusnya [وَذَا الـمَنِّ القَدِيم], pada bagian [وَذِى الوَجْه الكَرِيم] seharusnya [وَذَا الوَجْه الكَرِيم], dan pada bagian [وَوَلِيِّ الكَلِمَات التآمات] seharusnya [وَوَلِيَّ الكَلِمَاتِ التآمَاتِ] dengan harakat fathah.

2. Susunan kalimat yang tidak sistematis dan tidak memiliki kaitan. Di bagian awal doa, isinya memuji Allah, kemudian tiba-tiba dikutip ayat:

وَإِن يَكَادُ الذِّينَ كَفَرُوا لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبصَارِهِم…

“Hampir saja orang-orang kafir hendak menjatuhkanmu dengan pandangan mata mereka.”

Ayat ini menceritakan tentang sikap orang kafir yang hendak menyerang Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam dengan penyakit ‘ain (penyakit karena pandangan hasad). Sehingga mereka bisa membunuh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari jauh.

Jika kita perhatikan, ayat ini tidak memiliki keterkaitan langsung ayat ini dengan pujian untuk Allah dalam bait sebelumnya.

3. Isi permintaan yang tidak tepat. Dalam doa tersebut ada permintaan:

[طَوِّلْ عُمْرِي]

Panjangkanlah umurku.

Umur panjang secara mutlak bukanlah hal yang terpuji. Karena umur panjang belum tentu berkah. Lebih tepat jika meminta keberkahan umur bukan meminta umur panjang. Sebagaimana yang dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mendoakan Anas bin Malik:

اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ ، وَبَارِكْ لَهُ فِيمَا أَعْطَيْتَهُ

“Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya, serta berkahilah apa yang engkau karuniakan padanya.” (HR. Bukhari no. 6334 dan Muslim no. 2480)

Nabi tidak mendoakan secara mutlak, tapi beliau iringi dengan doa keberkahan.

Syekh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin pernah ditanya tentang hukum memberikan ucapan “semoga panjang umur” Syekh mejawab, Tidak selayaknya mengucapkan “semoga panjang umur” secara mutlak, tanpa diikuti dengan kriteria yang lain. Karena panjang umur terkadang baik dan terkadang buruk. Padahal, manusia terjelek adalah orang yang panjang umurnya dan jelek amalnya. Oleh karena itu, andaikan ucapan yang disampaikan, “Semoga Allah memanjangkan usiamu di atas ketaatan” atau yang semacamnya maka ini tidak mengapa. (Fatawa as-Syimaliyah, Hal. 24)

4. Keutamaan yang terlalu berlebihan. Para aktivis pembaca doa ini menceritakan bahwa doa nurbuat memiliki banyak keutamaan. Namun, kebanyakan keutamaan tersebut, hanya terkait kesenangan dunia. Padahal prinsip doa yang diajarkan syariat lebih banyak untuk kepentingan akhirat. Kalaupun isinya memohon kebaikan dunia, pasti juga diiringi dengan permohonan kebaikan akhirat. Diantara keutamaan yang aneh pada doa ini:
Dapat bertemu dengan Jin, bisa merubah rupa.
Dapat disayangi oleh musuh, jika dibaca ketika hendak keluar rumah.
Dapat menjadi penjaga rumah dari gangguan jin, sihir, santet dan bahaya lainnya, jika ditulis lalu disimpan di dalam rumah. (Mungkin inilah yang melatar-belakangi kebiasaan orang yang menggantung jimat di depan rumah).
Dapat memperlihatkan hal-hal yang indah, jika dibaca 100 kali pada malam Sabtu.
Dapat awet muda jika dibaca setiap malam Minggu.
Dapat menjadikan wajah tampak lebih tampan/cantik jika dibaca setiap malam Kamis.
Dan masih banyak keutamaan lainnya, yang semuanya mungarah pada kerakusan terhadap dunia.

Bahkan dalam salah satu blog disebutkan tatacara untuk meraih keutamaan tersebut, waktu dan jumlah bacaannya. Penulisnya bahkan berani menisbatkan tatacara tersebut kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan beberapa hal :
Tidak ada riwayat yang menyebutkan bahwa do’a Nurbuat berasal dari ajaran Nabi atau diajarkan oleh Nabi
Riwayat Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyq bukanlah dalil bagi do’a nurbuat. Riwayat ini pun perlu diteliti kembali karena adanya perawi yang bernama Al-Harits Al-A’war dia dinyatakan dha’if oleh para Ulama bahkan dinyatakan tertuduh berdusta, selain itu tertuduh juga sebagai penganut Rafidhah.
Keutamaan-keutamaan yang mencapai tiga puluhan keutamaan tersebut hanyalah sebuah kedustaan lain yang disandarkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Hendaknya kita mengamalkan do’a-do’a yang jelas-jelas berasal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Tidak mungkin doa nurbuat berasal dari ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena itu, tidak selayaknya untuk dibaca.
Hendaknya kita tidak bergampangan dalam menyandarkan sesuatu kepada agama ini tanpa dilandasi dalil yang jelas.

Allahu a’lam. yang jelas alloh suka akan hambanya yang mau memohon dan berdoa serta memuji asma indahnya.

Keris Kyai Carubuk, Senjata Pusaka Sunan Kalijaga

Keris Kyai Carubuk, Senjata Pusaka Kanjeng Sunan Kalijaga. Terkait keris pusaka dan sakti di Indonesia, dalam khanazah sejarah dan budaya nusantara, kebanyakan keris sakti berasal dari pulau Jawa, terutama di era kejayaan KerajaanMajapahit. Banyak cerita, kisah dan juga mitos seputar keris. Konon, keris yang memiliki kesaktiantidak sembarangan bisa dimiliki, harus memiliki kecocokan atau berjodoh dengan yang memegangnya. Banyak yang meyakini juga keris yang sakti bisa berdiri sendiri jika diminta oleh pemegangnya, dan banyak lagi cerita lainnya tentang kesaktian keris ini. Kali ini, infomistik akan membawa anda ke wilayah kajian keris pada konteks sejarah. Terkait sejarah ini, ada bebeberapa keris yang terkenal dan paling populerdi Indonesia, salah satunya adalah Keris Kyai Carubuk, Senjata Pusaka Kanjeng Sunan Kalijaga
Keris Kyai Carubuk ini adalah mahakarya ketiga dari Mpu Supa Madrangi selain Keris Kyai Sangkelatdan Keris Kyai Nagasasra. Keris ini juga merupakanpeninggalan Mahapahit.
Dalam satu legenda dikisahkan, Kanjeng Sunan Kalijaga meminta tolong kepada Mpu Supa Mandragi untuk dibuatkan sebuah keris coten-sembelih (untuk menyembelih kambing). Sunan Kaljaga memberikan besi yang ukurannya sebesar biji asam jawa sebagai bahan pembuatan keris kepada Mpu Supa Mandrangi. Mengetahui besarnya calon besi tersebut, Empu Supa sedikit terkejut. Namun setelah Mpu Supa menerima besi tersebut dari Kanjeng Sunan Kalijaga, Ia berkata "besi ini bobotnya berat sekali, tak seimbang dengan besar wujudnya dan tidak yakin apakah cukup untuk dibuat keris". Lalu Sunan Kalijaga berkata "besi itu tidak hanya sebesar biji asam jawa tetapi besarnya seperti gunung". Karena ampuhnya perkataan Kanjeng Sunan Kalijaga, pada waktu itu juga besi yang sebesar biji asam jawa tersebut menjelma menjadi sebesar gunung. Hati empu Supa menjadi gugup, karena mengetahui bahwa Kanjeng Sunan Kalijaga memang benar-benar wali yang dikasihi oleh Sang Pencipta Kehidupan, yang bebas mencipta apapun. Lantaran itu, empu Supa berlutut dan takut.
Ringkas cerita, besipun kemudian dikerjakan oleh Mpu Supa Mandrangi. Tidak lama kemudian, jadilah sebilah keris, kemudian Mpu Supa Mandrangi menyerahkan keris tersebut kepada Kanjeng Sunan Kalijaga. Begitu melihat bentuk kerisnya, Kanjeng Sunan Kalijaga menjadi kaget karena hasil kejadian keris itu berbeda jauh sekali dengan yang dimaksudkan. Semula ia bermaksud meminta dibuatkan keris untuk menyembelih kambing, ternyata yang dihasilkan adalah keris Jawa (baca Nusantara) asli Majapahit, luk tujuhbelas. Begitu mengetahui keindahan keris, perasaan Kanjeng Sunan Kalijaga tersentuh, oleh karena itu mengamatinya sempai puas tidak bosan-bosannya. Kemudian ia berkata sambil tertawa dan memuji keindahan keris itu.
Kemudian Kanjeng Sunan Kaljaga memberikan besisebesar biji kemiri kepada Mpu Supa Mandrangi dan meminta Mpu Supa Mandrangi untuk membuatkannya sebilah keris lagi. Lalu Empu Supa mengerjakannya, dan setelah dikerjakan, jadilah sebilah keris mirip pedang suduk (seperti golok atau belati). Kemudian Mpu Supa Mandrangi menyerahkan keris tersebut kepada Kanjeng Sunan Kaljaga. Begitu mengetahui wujud keris yang dihasilkan, Kanjeng Sunan Kalijaga sangat senang hatinya dan menamai keris tersebut dengan nama "Keris Kyai Carubuk".
Keris Kyai Carubuk ini kemudian menjadi senjata pusaka Sultan hadiwijaya, dan pernah digunakan bahkan sanggup mengalahkan keris Kyai Setan Kobermilik arya penangsang yang ketika itu digunakan oleh pesuruh Arya Penangsang untuk melakukan percobaan pembunuhan kepada SultanHadiwijaya. Karena utusan Arya Penangsang dapatdikalahkan, keris Kyai Setan Kober diambil oleh Sultan Hadiwjaya, lalu dikembalikan sendiri oleh Sultan Hadiwjaya kepada Arya Penangsang yang membuat Arya Penangsang tersinggung dan marah. Karena Arya Penangsang tersinggung dan marah, maka timbul kerbutan antara Arya Penangsang dan Sultan Hadiwijaya, dan keributan tersebut dapat dihentikan oleh Kanjeng Sunan Kudus.

Kamis, 23 Mei 2013

Asma Sunge Rajeh


Asma Sunge Rajeh adalah merupakan Raja kepada segala jenis Asmak yang merupakan Kunci kepada Segala macam jenis ilmu kesaktian. Dikalangan ahli ilmu hikmah Asma’ Sunge Rajeh dipercayai sebagai raja / mustika dari ilmu kesaktian. Hal ini dikeranakan, bila ilmu ini digunakan dapat mengeluarkan keajaiban khoriqu lil `adat, mengeluarkan daya ghaibnya yang luar biasa diluar kebiasaan hukum alam. Yang mana khasiat dari ilmu ini multifungsi untuk keperluan apa saja tergantung dari niat sang pembacanya. Jadi dengan memiliki ilmu Asma’ Sunge Rajeh seperti telah memiliki ratusan ilmu dengan khasiat berbeza-beza.Kekuatan karomah ghaibnya sangat luar biasa, dan termasuk ilmu langka yang multi fungsi. Ertinya, dapat dipergunakan untuk segala macam keperluan. Didalamnya terkumpul beragam khasiat ilmu kesaktian kelas tinggi,yang terbukti nyata dan dapat diandalkan.Tak hairanlah jika ada yang berpendapat, bahawa memiliki ilmu satu ini bagaikan mewarisi 100 macam ilmu kesaktian yang sangat ampuh.Cukup satu Asma ini,sudah mewakili ratusan ilmu kelas atas yang super dahsyat dengan 1001 kegunaan. Hebatnya lagi, Asma Sunge Raja bersifat siap pakai, dapat langsung difungsikan tanpa perlu ditirakati atau dipuasai terlebih dahulu, serta bukan berbentuk isim, gembolan, benda pusaka,azimat dan semacamnya. Setiap kali diperlukan, cukup dengan mengucapkan beberapa kata khusus yang sangat pendek, singkat dan mudah diingat. Sifatnya pun permanen atau untuk seumur hidup.

Disamping daya ghaib dan khasiatnya yang luar biasa, ilmu ini banyak diminati oleh para jawara/pendekar dan ahli spiritual dikeranakan kemudahan dalam mempelajarinya. Iaitu Asma’ Sunge Raja bersifat siap pakai ertinya dapat langsung difungsikan tanpa perlu ditirakati/diritualkan atau dipuasai terlebih dahulu, serta bukan berbentuk azimat atau benda pusaka atau semacamnya. Setiap kali diperlukan, cukup dengan mengucapkan rafal dari Asma’ Sunge Rajeh yang sangat pendek, singkat dan mudah diingat. Sifatnya pun permanen atau untuk seumur hidup. Bahkan boleh diamalkan oleh siapa saja dari pelbagai golongan usia yang beragam Islam sahaja.

Sanad Keilmuan

Asma ini merupakan warisan dari Nabiyullah Khidir ‘Alaihissalam yang diturunkan secara langsung oleh beliau kepada dua orang pilihan iaitu :
Pangeran Cakra Buana di Cirebon.
Kiai Su’udy (Wali Bujuk Tumpeng) di Madura yang kemudian diturunkan kepada kedua anaknya :
Syekh Abu Syamsudin
Syekh Daman Huri

Menurut riwayat Ilmu batin ini dibisikan oleh Nabi Khidir AS disuatu tempat diatas air yang besar (boleh bererti sungai atau lautan). Oleh sebab itu ilmu Batin ini disebut Asma’ Sunge Rajeh. Ertinya Sunge Rajeh (Bahasa Madura) dalam bahasa Indonesia adalah Sungai yang Besar.

Meskipun Asma’ Sunge Rajeh diturunkan di Jawa dan Madura namun rafalan dari ilmu ini tidak sedikitpun memakai bahasa Jawa. Bahasa dari rafalan Asma’ Sunge Rajeh diyakini merupakan bahasa kuno.

Versi Asma’ Sunge Rajeh

Pada awalnya, ilmu ini diajarkan secara turun-temurun kepada generasi penerus dan para murid. Mungkin kerana lagenda kehebatannya, ilmu batin ini menjadi sangat terkenal maka banyak pendekar di pulau Jawa mahupun Madura yang juga ikut mempelajarinya. Sehingga kini ilmu ini menyebar di pelosok pulau Jawa dan Madura bahkan hingga saat ini menyebar berbagai wilayah lain se-Asia. Kemudian muncullah berbagai macam versi Asma’ Sunge Rajeh. Paling tidak menurut sebahagian besar para sesepuh, Asma’ Sunge Rajeh terbahagi menjadi 5 versi iaitu Versi Cirebon,Versi Madura,Versi Grobogan,Versi Blora,Versi Solo.Kemudian dari Timur Tengah ada 3 versi (Hindi,Yaman,Baghdad) dan 1 Versi Arab,Versi Asma Kayu Rajeh, Asma Singa Rajeh,Asma Gajah Rajeh,Asma Batu Rajeh,Asma Geni Rajeh,Asma Tanah Rajeh, Asma Angin Rajeh,Asma Banyu Rajeh, Asma Wesi Rajeh,Asma Laut Rajeh (Utara dan selatan sunge),Asma Bledug Awu Rajeh, Asma Singkir Rajeh, Asma Nur Rajeh, Asma Raja Dirajeh, Selain itu ada versi-versi lainnya.

Asma Sunge Raja ini merupakan ilmu tua yang usianya diperkirakan telah mencapai kurang lebih 5000 tahun. Menurut informasi, diseluruh Indonesia khususnya di Pulau Jawa ada beberapa versi ASR, yang mana setiap versi berbeza mantera serta memiliki kelebihan masing masing. Didalam asma ini, terkumpul bermacam macam khasiat ilmu kesaktian kelas tinggi, diantaranya: Ilmu Pawang Hujan (untuk mengusir mendung dan menghentikan hujan lebat, Ilmu Qulhu Geni (agar kebal dari berbagai macam serangan ilmu hitam), Aji Panglimunan (dalam keadaan terjepit dapat menghilang), Aji Pukulan Maut (musuh oleh muntah darah atau pingsan), Aji Tameng Baja (Kebal senjata tajam dan senjata api), Aji Tiwikrama (Saat dibelasah oleh musuh akan kelihatan seperti raksasa yang sangat menakutkan), Aji Macan Putih (Membuat lawan menjadi takut dan gementar), Aji Gembolo Geni (Membakar tubuh makhluk halus), Aji Bandung Bondowoso (dapat mengangkat benda berat dan menangkis serangan musuh), Aji Pupu Bayu (Membuat lumpuh tenaga lawan) dll.

Menurut riwayatnya,Asma luar biasa ini merupakan salah satu ilmu ghaib yang dimiliki oleh Nabi Khidir AS. (Balya bin Malkan), seorang Nabi yang dipercaya telah ada sejak zaman Nabi Musa dan hingga sekarang masih hidup serta diantara tugasnya adalah sebagai penjaga lautan. Berdasarkan informasi, ilmu ini telah beliau turunkan kepada beberapa orang, yang dianggap pantas untuk mewarisinya. Adapun di Indonesia, dua tokoh yang diketahui telah menerima ijazah ASR secara langsung dari Nabi KHidir AS adalah Embah Kuwu Sangkan (Pangeran Cakrabuana/Raden Walang Sungsang) pendiri kota cirebon sekaligus pakcik sunan Gunung Jati Cirebon, dan Syaikh Abu Syamsudin di Batu Ampar, Madura. Di antara lain khasiat Asma Sunge Raja ialah :.

Pengasihan umum dan khusus.
Keberanian Luar Biasa.
Kewibawaan Tingkat Tinggi
Pelarisan usaha apa saja.
Meredam Amarah orang lain
Kekuatan Pukulan Tangan Luar Biasa
Anti Pukulan Tangan dan Benda Tumpul
Gertakan membuat lawan tunggang langgang.
Pemilik ASR Nampak seperti raksasa saat akan dibelasah /pergaduhan /pertengkaran/perkelahian.
Menutup luka agar tidak berdarah.
Mudah mendapat pinjaman wang dsb.
Menolong yang sulit mati akibat ilmu ghaib.
Dalam keadaan terdesak,menaiki kenderaan umum tanpa bayaran.
Kekuatan Fizik – Tidak Mudah Lelah
.Meningkatkan Kekuatan Ilmu Yang Ada menjadi lebih ampuh.
Melumpukan Kesaktian Ilmu Lawan.
Selamat Dari Senjata Tajam, Senjata Api dan Ledakan Bom.
Selamat dari Kecelakaan Darat,Laut dan Udara.
Menundukkan Musuh.
Menagih Hutang agar lancar.
Meluluhkan hati seseorang.
Pulihkan Tanah yang keras.
Pulihkan Tanah yang di tanam sihir/barang.
Menangkal Sihir,Teluh,Tenung,Santet,Hipnotis dan Ilmu Gendam.
Ditakuti/disegani segala macam mahkluk halus,jin,setan,hantu dan lain-lain.
Mengubati orang kerasukan/histeria,terkena guna-guna, penyakit medik dan non-medik.
Pagar Rumah, Kedai dan lain-lain.
Menghentikan badai/rebut atau angin puting beliung.
Menghentikan ombak yang ganas.
Menjinakkan Haiwan yang ganas.
Usir Tamu yang tak di undang atau rusuhan.
Pawang Hujan – Usir Hujan/Mendung.
Mendatangkan Hujan.
Agar Di sayangi oleh majikan.
Memudah wanita yang akan melahirkan.
Penglimunan(tidak kelihatan apabila dalam keadaan terdesak).
Mengisi Asma dan sejenisnya agar ampuh.
Menghantam Musuh Jarak Jauh.
Mengisi Kekuatan pada orang lain.
Meneutralkan racun dan sejenisnya, baik di dalam makanan dan minuman.
Mendapat kepercayaan dari orang besar.
Memaksa pencuri agar mengembalikan barang telah di curinya.
Mempertajamkan indera ke-enam.
Menpengaruhi fikiran orang lain.
Mendatangkan seseorang dari jarak jauh/puter giling sukma.
Pengubatan jarak jauh
Kuat seks kurang lebih 1 jam
Mengubah rasa makanan dan minuman
Menutup Sesuatu Tempat Agar kelihatan Sepi/Tutup.
Untuk ketenangan batin
Memperkuat Aura
Mengatasi kenderaan yang meragam/mogok
Mengeluarkan susuk
Mengatasi anak yang degil/nakal/keras kepala(pelembut hati)
Menarik rezeki dari berbagai penjuru
Meningkatkan hasil penangkapan ikan ketika memancing
Saat terdesak/kecemasan dapat mengirim SMS tanpa kredit.
Menghilangkan nervous(gementar/gugup)ketika menghadapi orang ramai.
Insya Allah boleh memberi kemenangan dalam perbicaraan di mahkamah.
Mempercepat kenaikan pangkat/jabatan/karier.
Meneutralkan rasa panas akibat tersiram air panas/minyak goreng.
Mempercepat surutnya air banjir.
Mengeraskan kulit telur(sulit diremukkan/dipecahkan tangan)
Memiliki kemampuan memindahkan penyakit ke dalam tidur.
Mengisi kekebalan melalui media air
Boleh memenangi pertandingan kuiz.
Mengusir tikus dari rumah.
Mengatasi kejahatan jiran tetangga yang melampaui batas.
Melancarkan perpanjangan kontrak kerja.
Membuat pancit/pecahkan tayar kenderaan tanpa sentuh(dibuat mogok)
Sarana pemanggilan ghoib siapa saja (aji penarik sukma).
Mampu seorang diri menghadapi pihak lawan sebanyak empat puluh orang.
Mampu seorang diri menghadapi serangan fizikal satu kampung.
Anti Gillete/Anti Hiris/Sayat.
Musuh dibuat lumpuh hanya dengan tiupan mulut.
Daya Hipnotis Tingkat Super.
Pisahkan Orang Ketiga(PIL/WIL)
Pengasihan Dahsyat.
Jual Tanah,Kebun dan rumah agar cepat laku.
Mengisi Kekebalan
Mengisi Aura Mahabbah untuk kecantikan/ketampanan.
Menyedut benda dari alam ghaib.
Mengubati haiwan sakit.
Agar terlepas dari hukuman penjara(jika benar-benar tidak bersalah).
Mempermudah mendapat keturunan/anak.
Memenangkan pemilihan ketua kampung,Temenggung dan Gabenor.
Benteng ampuh dari serangan jin dan manusia.
Meredakan orang bertengkar.
Ucapannya makbul
Membakar Raja/Ratu Jin.
Melenyapkan energy negative yang sudah akut.
Mengisi Air untuk keselamatan zahir batin.
Membebaskan gaman dan ajian dari gangguan khodam jin jahat.
Menolong orang dari jarak jauh.
Mendatangkan angin.
Mengisi kekebalan melalui media gotri.
Menyuburkan tanaman/terhindar dari serangan hama.
Boleh SMS walau tanpa jaringan.
Anti Cukur Rambut.
Merukunkan dua isteri.
Melipat gandakan daya tahan tubuh.
Selamat melintasi kobaran api.
Terawangan
Mengekalkan kedudukan suatu jabatan/posisi.
Dan masih banyak lagi tergantung niat dan tujuan.

Dan Masih Banyak Lagi Khasiat yang dapat anda rasakan. Bagi yang berminat dan mempunyai niat yang baik dan suka menolong sesama kami ijazah dengan ikhlas keilmuan ini.

Kaedah/Petunjuk mempelajari Asma’ Sunge Rajeh

Perlu diketahui bahawa setiap guru ternyata memiliki tatacara /method yang berbeza-beza dalam menurunkan ilmu ini. Bagi saya peribadi yang pasti adalah :
Ilmu ini boleh dimiliki oleh siapa saja,tidak mengira peringkat usia(sebaiknya sudah akil baligh),semua golongan,status,derajat keturunan dsbnya. Lelaki / Perempuan (Ilmu ASR ini hanya untuk orang Islam sahaja).
Tidak ada pantangan tertentu, selain tidak boleh sembarangan dirafal disembarang tempat kerana boleh berpengaruh pada alam sekitar beserta penghuninya (alam, haiwan, manusia dan Jin).
Penurunan ilmu secara lisan dan ada yang tertulis (tergantung versi dan sesuai dengan amanat Guru pengijazah).
Ilmu Asma’ Sunge Rajeh cukup dihafalkan dalam 3/7 hari diluar rumah. Tanpa wajib puasa atau tirakat lainnya.
Setelah dihafalkan dan dihayati, ilmu siap untuk digunakan.

ilmu ini hanya untuk yang benar-benar punya niat suci jihat dijalan alloh, menlong yang lemah dan membasmi kemungkaran. allohu akbar!!!!!!!!

Senin, 13 Mei 2013

Belajar ilmu ikhlas

"Mari ku ajarkan mu tentang ikhlas," kata seorang guru kepada muridnya.
"Nanti saya ambilkan buku dan pena untuk menulisnya."
"Tak payah, bawa sahaja karung guni."
"Karung guni?" soal anak muridnya, seperti tidak percaya.
"Mari kita ke pasar!"
Dalam perjalanan ke pasar mereka berdua melalui jalan yang berbatu-batu.
"Kutip batu-batu yang besar dan masukkan ke dalam guni yang kau bawa itu," kata guru itu memberi arahan.
Tanpa soal, anak muridnya memasukkan batu-batu besar yang mereka temui sepanjang jalan.
"Cukup?"
"Belum, isi sampai penuh karung guni itu. Lebih banyak lebih baik."
Sampai di pasar, mereka berdua tidak membeli apa-apa pun. Gurunya hanya berlegar-legar, melihat-lihat dan kemudiannya mula beredar ke luar.
"Tok guru, kita tidak beli apa-apa kah?"
"Tidak. Bukankah karung guni mu telah penuh?"
"Ya, ya..." kata murid itu sambil memikul guni yang berat itu kelelahan.
"Banyak beli barang," tegur seorang kenalan apabila melihat anak murid itu memikul guni yang berisi penuh dengan batu-batu.
"Wah, tentu mereka berdua ini orang kaya. Banyak sungguh barang yang merekabeli," bisik orang lalu-lalang apabila melihat guru dan anak murid tersebut.
"Agaknya, mereka hendak buat kenduri dengan barang-barang yang banyak itu," kata orang yang lain.
Sampai sahaja di tempat tinggal mereka, murid tadi meletakkan guni yang berisi batu-batu tadi.
"Oh, letih sungguh... apa yang kita nak buat dengan batu-batu ni Tok?"
"Tak buat apa-apa."
"Eh, kalau begitu letih sahajalah saya," balas anak murid.
"Letih memang letih, tapi kamu dah belajar tentang ikhlas..."
"Bagaimana?" tanya anak murid itu kehairanan.
"Kamu dah belajar apa akibatnya tidak ikhlas dalam beramal."
"Dengan memikul batu-batu ini?"
"Ya. Batu-batu itu umpama amalan yang riyak. Tidak ikhlas. Orang memujinya seperti orang-orang di pasar tadi memuji banyaknya barang yang kamu beli. Tapi, kamu sendiri tahu itu bukan barang makanan atau keperluan tetapi hanya batu-batu..."
"Amal yang tidak ikhlas umpama batu-batu ini?"
"Ya, hanya beratnya sahaja yang terpaksa ditanggung. Dipuji orang, tetapi tidak ada nilainya di sisi Allah. Yang kamudapat, hanya penat..."
"Ya, sekarang saya sudah faham apa akibat jika beramal tetapi tidak ikhlas!" ujar murid itu. Sekarang dia sudah fahamapa akibatnya RIYAK dalam beramal.
Pengajaran:
Ramai manusia tertipu dalam beramal kerana mengharapkan pujian orang. Padahal kata pujian daripada orang-orangitu tidak akan memberi manfaat pun kepadanya pada hari akhirat. Malah, mengharap pujian daripada manusia hanyaakan menyebabkan diri terseksa kerana terpaksa hidup dalam keadaan yang bermuka-muka. Rugi benar orang yang tidak ikhlas, terseksa di dunia, terseksa di akhirat.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Jumat, 10 Mei 2013

Ilmu Laduni dari Allah Menurut Al Qur’an dan Hadist


Bismillah….

Sebelum membaca artikel ini, mari luruskan dahulu yaqin kita kepada Allah….
Bahwa Makhluq ini tidak kuasa, tapi Allah yang maha kuasa!
Belajar (menuntut ilmu) diwajibkan untuk semua muslimin dan muslimat (hadits).
Tapi Hakikatnya ilmu dtang dari Allah bukan dari Belajar. Begitu pula rezeki datang bukan dari kerja kita.!
Kita Belajar karena perintah Allah dan Sunnah Nabi.
Jika Allah kehendaki, dengan belajar – Allah berikan ilmu
Jika Allah kehendaki, dengan belajar – tapi Allah tidak berikan ilmu
Jika Allah kehendaki, tanpa belajar pun – Allah berikan ilmu
Laailaha illallah
Belajar itu makhluq, Allah yang kuasa

Kata laduni dipetik dari ayat Allah yang berbunyi:

“Dan kami telah ajarkan kepadanya (Nabi khidhir) dari sisi Kami suatu ilmu”. (Al Kahfi: 65)

ilmu laduni /ilmu mauhub merupakan salah satu ilmu yang harus dimilki oleh orang yang ingin menjadi ahli tafsir alqur’an. Disamping harus mengusai 14 cabang ilmu lainnya seperti ilmu lughah, nahwu, saraf, balaghah, isytiqoqo, ilmu alma’ani, badi’, bayan, fiqh, aqidah, asbabunuzul, nasikh mansukh, ilmu qiraat, ilmu hadits, usul fiqah ( hukum-hukum furu’) dan ilmu mauhub ( fadhilah alqur’an, syaikh maulana zakariyya).

Ilmu ini adalah karunia khusus dari Allah swt.

“man ‘amila bimaa ‘alima waratshullahu ‘ilma maa lam ya’lam”

Artinya : Nabi SAW bersabda :” BARANGSIAPA YANG MENGAMALKAN ILMU YANG IA KETAHUI MAKA ALLAH AKAN MEMBERIKAN KEPADANYA ILMU YANG BELUM IA KETAHUI”

Perkara ini telah dijelaskan oleh sayyidina ‘ali ra. saat beliau menjawab pertanyaan orang ramai, “apakah beliau telah mendapatkan ilmu khusus atau wasiat khusus dari Rasulullah saw. yang hanya diberikan kepada beliau dan tidak kepada orang lain?”

Hazrat ‘ali ra. menjawab :” Demi Tuhan yang telah menciptakan surga dan jiwa-jiwa, aku tidak pernah mendapat apa-apa selain daripada ilmu yang Allah berikan kepada seseorang untuk memahami alqur’an!”

ibnu abi dunya rah. berkata bahwa pengetahuan daripada Al-quran dan apa-apa yang didapati daripada alqu’an begitu luas daripada alqur’an. Seorang pentafsir harus mengetahui 15 cabang ilmu yg disebutkan diatas. Tafsiran orang yang tidak mahir dalam ilmu-ilmu ini adalah termasuk tafsiran bil-rakyi (tafsir menurut fikiran sendiri) yang hal ini DILARANG OLEH SYARA’. Para sahabat ra. mendapat ilmu bahasa arab secara tabii dan ilmu-ilmu lain mereka dapati langsung dari ilmu kenabian (nabi SAW).

Nabi SAW bersabda :” Barang siapa yang berfatwa dalam masalah agama, tanpa ada ilmu maka baginya laknat Allah, malaikat dan manusia seluruhnya ” (HR. Imam suyuti).

Jadi Ilmu laduni = ilmu dari Allah asbab hasil amal…karena Allah telah tunjukan cara mendapatkannya pada kita.

ilmu laduni dan cara/jalan untuk mendapatkannya didalam ALQU’AN DAN HADITS :

1. TAKUT KEPADA ALLAH

kitab alhikam, syaikh ibnu athoillah alasykandary (kepala madrasah alazhar-asyarif abad 7 hijriah) menyebutkan nukilan ayat dari alqur’anulkarim :

“wataqullaha wayu’alimukumullah” (Qs. Al baqarah ayat 282)

artinya : “Takutlah kepada Allah niscaya Allah akan mengajari kalian“ (Qs. Al baqarah ayat 282)

Sifat takut/tunduk/patuh hanya kepada Allah, sangatlah mulia. Bukan saja ilmu laduni yang Allah beri tapi Allah akan tundukan semua makhluq padanya bahkan para malaikatpun akan berkhidmad dan senantiasa membantunya (atas izin Allah), sebagai mana maksud dari haidts nabi SAW :

Nabi saw bersbda : “man khofa minallahi khofahu kulla syai waman khofa ghoirallah khofa min kulli syai”

artinya : “Barang siapa yang takutnya hanya kpd Allah maka Smua makhuq akan takut/tunduk padanya. Barangsiapa takut/tunduknya kpd selain Allah maka semua makhluq akan (menjadi asbab) ketakutan baginya “

Lihatlah kisah-kisah salafushalih kita, bagaimana pasukan dakwah sahabat berjalan diatas air melintasi sungai tigris irak, pasukan dakwah sahabat yang berjalan melintasi laut merah, mu’adz bin jabal ra shalat 2 rekaat maka gunung batu yang besar terbelah dua-membuka jalan untuknya, para sahabat terkemuka boleh mendengarkan dzikir benda-benda mati (roti dan mangkuk) .

Abu dzar alghifary ra. atas perintah khalifah umar ra., beliau ditugaskan utk memasukan kembali lahar gunung berapi yang sudah keluar dari kawahnya. maka atas izin Allah, lahar panas tsb masuk kembali ke kawah gunung tsb (hayatushabat).

Abdullah atthoyar ra. boleh terbang seprti malaikat yang punya sayap, maka ketika ditanya oleh rasulullah, apa yang menjadi asbab Allah berikan karomah tersebut, maka beliau menjawab ” saya pun tidak tahu, tapi mungkin karena aku dari sebelum saya masuk islam sampai sekarng pun saya tidak pernah minum khamr, …dst”.

2. MENGAMALKAN ILMU YANG DIKETAHUI

sebuah hadits shohih menyebutkan bahwa nabi muhammad saw bersabda :

“man ‘amila bimaa ‘alima waratshullahu ‘ilma maa lam ya’lam”

Artinya : Nabi SAW bersabda :” BARANGSIAPA YANG MENGAMALKAN ILMU YANG IA KETAHUI MAKA ALLAH AKAN MEMBERIKAN KEPADANYA ILMU YANG BELUM IA KETAHUI”

3. TIDAK MENCINTAI DUNIA

‘alammah suyuti rah. berkata :“kamu menganggap bahwa ilmu mauhub adalah diluar kemampuan manusia. Namun hakikatnya bukanlah demikian, bahkan cara untuk menghasilkan ilmu ini adalah dengan beberapa asbab. Melalui ini Allah swt. telah menjanjikan ilmu tersebut. Asbab-asbab itu adalah seperti : beramal dengan ilmu yang diketahui, tidak mencintai dunia dan lain-lain….”

Sebagaimana dalam sebuah hadits, bahwa Nabi SAW bersabda yang artinya : “Barang siapa yang zuhud pada dunia (tidak cinta dunia), maka akan Allah berikan kepadanya ilmu tanpa Belajar” (Fadhilatushaqat).

4. Berdoa

Semua itu datang bagi Allah, maka Rasulullah mencontohkan kepada kita agar senantiasa berdoa agar diberikan ilmu dan hidayah dari Allah swt.

Untuk menumbuhkan rasa takut pada Allah dengan dzikir

Untuk menumbuhkan zuhud pada Allah dengan mujahadah

Sedangkan Doa akan diterima jika kita ikhlash…..

Untuk itu kita harus belajar dan dibimbing oleh guru-guru yang mursyid.

5. Berdakwah

Jika kita berdakwah (amr bil ma’ruf wa nahya ‘anil munkar) atau mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran maka Allah akan berikan kepada kita ‘ilm wa hilm (’ilmu dan kelembutan hati) langsung dari qudrat Allah swt.

Sebagaimana dalam hadits qudsi(kurang lebih maknanya) tatkala Allah menceritakan keutamaan umat akhir zaman kepada Nabi isa as., mereka memakai sarung pada perut-perut mereka, jika mereka berjalan di tanah rata mereka berdzikir “alhamdulillah”, ditanah yang menanjak mereka berdzikir “allhuakbar” ,jika berjalan ditanah yang menurun mereka berdzikir “subhanallah” dan mereka mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran (berdakwah) , sedangkan mereka bodoh (tidak punya banyak ilmu) dan kasar (tidak hilm)

maka Nabi isa as. bertanya : “Bagaimana mereka akan berdakwah padahal mereka tidak punya ‘ilm dan hilm(kelembutan hati)?

Maka Allah firmankan :”Aku sendiri yang akan memberikan kepada mereka ilm dan hilm” (Muntakhob ahadits)

ilmu laduniadalah karunia khusus/khas bagi hambanya, terlebih bagi mereka yang telah ma’rifat. Orang yang telah ma’rifat akan mendapatkan segala-galanya karena tidak ada keinginan dunia dalam hatinya.

Nabi SAW bersabda : “man wajadallah wajada kulla syai, man faqadallah faqada kulla syai”

artinya : Barang siapa kenal kepada Allah maka ia akan mendapatkan segala-galanya

Barang siapa yang kehilangan Allah (tidak kenal Allah) maka ia kehilangan segala-galanya.”

( Kumpulan Khutbah jum’at romo kyai).

Dalam kitab kimiyai saadat, bahwa ada tiga jenis manusia yang tiadak akan bisa memahami alqur’an :

- Pertama : Seorang yang tidak memahami bahasa arab

-Kedua : Orang yang berkekalan dengan dosa-dosa besar dan bid’ah. Ini karena dosa dan amalan bid’ah itu akan menghitamkan hatinya yg menyebabkan dia tidak mampu memahami alqur’an.

_ketiga : Orang yang yakin hanya terhadap makna-makna dhahir saja dalam hal-hal aqidah (mengambil makna dhohir dari ayat/hadits mutasyabihat, aqidahnya bermasalah: mu’tazillah, mujasimmah dsb). Perasaanya tidak dapat menerima apabila dia membaca ayat alqu’an yang bertentangan dengan keyakinannya itu. Orang yang demikian tidak akan bisa memahami alqur’an.

“Ya Allah Peliharalah kami daripada mereka!”

Kamis, 02 Mei 2013

Rahasia Huruf Hijaiyah


بسم الله الرحمن الرحم
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاء عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاء بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعاً سُجَّداً يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَاناً سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْراً عَظِيماً
"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam- penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu'min). Allah menjanjikan kepada orang- orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS. AL-FATH ayat 29)

Ada dua puluh sembilan huruf Hijaiyah. Awalnya adalah alif, kemudian ba, kemudian ta, dan akhirnya adalah ya. Huruf kedua, Ba, merangkum semua pengetahuan tentang wujud semesta. Ba adalah Bahr, Samudera. Setiap wujud sejatinya meng-ada di dalam “samudera” abadi ini. Renungkanlah perlahan sekali…

Ba-Bahr Al Qudrah-Samudera Kehendak
Tubuh kita dan segala benda-benda, air yang kita teguk dan udara yang kita hirup, segala yang kita lihat sentuh dan rasakan, padat cair dan gas, semuanya terbangun dari atom-atom. Kita semua sudah tahu itu. Meski atom bukanlah elemen terkecil dari benda-benda, sebagaimana telah ditunjukkan oleh para ahli fisika kuantum, mari kita batasi perjalanan kita hanya sampai di atom ini. Inti atom (nucleus) merupakan pusat atom. Seberapa besar inti atom ini? Jika kita perbesar ukuran sebiji atom menjadi sebesar bola berdiameter 200 meter, maka besarnya inti atom adalah sebesar sebutir debu di pusatnya.

Hebatnya, sebutir debu ini membawa 99,95% massa atom seluruhnya yang dipadatkan oleh strong nuclear force ke dalam partikel proton. Sementara elektron-elektron sangatlah ringan dan bergerak mengelilingi proton pada jarak yang jauh sekali. Seberapa jauh? Jika kita perbesar ukuran elektron menjadi sebesar biji kelereng, maka jarak antara elektron ini ke inti atom adalah sejauh satu kilometer! Ada apa di antara elektron dengan proton? Tidak ada apa-apa. Hanya ruang kosong semata sepanjang jarak satu kilometer itu!

Sebutir garam terdiri dari banyak sekali atom. Jika kita bisa menghitung satu milyar atom dalam sedetik, maka kita membutuhkan lebih dari lima ratus tahun untuk menghitung jumlah seluruh atom di dalam sebutir garam saja! Atom-atom itu secara rapi membangun wujud sebutir garam. Dan di dalamnya terbentang ruang kosong di antara atom-atomnya. Sebagaimana samudera. Sebutir garam mewujud di dalamnya. Ia “berenang” dan meng-ada di dalamnya. Juga kita dan semua benda-benda.

Wujud kita sejatinya selalu berada di dalam samudera ruang kosong….di dalam samudera atomis gaya-gaya….di dalam samudera kehendakNya (Bahr al-Qudrah)…



Kaf Ha Yaa 'Ain Shood Yaa Siin Alif Lam Miim

Dari Husein bin Ali bin Abi Thalib as. :
Seorang Yahudi mendatangi Nabi Muhammad SAW. Pada saat itu Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as bersama Nabi.
Yahudi itu berkata kepada Nabi Muhammad SAW : "apa faedah dari huruf hijaiyah ?"
Rasulullah SAW lalu berkata kepada Ali bin Abi Thalib as, “Jawablah”.
Lalu Rasulullah SAW mendoakan Ali, “ya Allah, sukseskan Ali dan bungkam orang Yahudi itu”.
Lalu Ali berkata : “Tidak ada satu huruf-pun kecuali semua bersumber pada nama-nama Allah swt”.
Kemudian Ali berkata :

“Adapun Alif artinya tidak ada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup dan Kokoh,
Adapun Ba artinya tetap ada setelah musnah seluruh makhluk-Nya.
Adapun Ta, artinya yang maha menerima taubat, menerima taubat dari semua hamba-Nya,
adapun Tsa artinya adalah yang mengokohkan semua makhluk “Dialah yang mengokohkan orang-orang beriman dengan perkataan yang kokoh dalam kehidupan dunia”
Adapun Jim maksudnya adalah keluhuran sebutan dan pujian-Nya serta suci seluruh nama-nama-Nya.
Adapun Ha adalah Al Haq, Maha hidup dan penyayang.
Kha maksudnya adalah maha mengetahui akan seluruh perbuatan hamba-hamba-Nya.
Dal artinya pemberi balasan pada hari kiamat,
Dzal artinya pemilik segala keagungan dan kemuliaan.
Ra artinya lemah lembut terhadap hamba-hamba-Nya.
Zay artinya hiasan penghambaan.
Sin artinya Maha mendengar dan melihat.
Syin artinya yang disyukuri oleh hamba-Nya.
Shad maksudnya adalah Maha benar dalam setiap janji-Nya.
Dhad artinya adalah yang memberikan madharat dan manfaat.
Tha artinya Yang suci dan mensucikan,
Dzha artinya Yang maha nampak dan menampakan seluruh tanda-tanda.
Ayn artinya Maha mengetahui hamba-hamba-Nya.
Ghayn artinya tempat mengharap para pengharap dari semua ciptaan-Nya.
Fa artinya yang menumbuhkan biji-bijian dan tumbuhan.
Qaf artinya adalah Maha kuasa atas segala makhluk-Nya
Kaf artinya yang Maha mencukupkan yang tidak ada satupun yang setara dengan-Nya, Dia tidak beranak dan tidak diperanakan.
Adapun Lam maksudnya adalah maha lembut terhadap hamba-nya.
Mim artinya pemilik semua kerajaan.
Nun maksudnya adalah cahaya bagi langit yang bersumber pada cahaya arasynya.
Adapun waw artinya adalah, satu, esa, tempat bergantung semua makhluk dan tidak beranak serta diperanakan.
Ha artinya Memberi petunjuk bagi makhluk-Nya.
Lam alif artinya tidak ada tuhan selain Allah, satu-satunya serta tidak ada sekutu bagi-Nya.
Adapun ya artinya tangan Allah yang terbuka bagi seluruh makhluk-Nya”. Rasulullah lalu berkata “Inilah perkataan dari orang yang telah diridhai Allah dari semua makhluk-Nya”.
Mendengar penjelasan itu maka yahudi itu masuk Islam.

Dari Ibrahim bin Khuttab, dari Ahmad bin Khalid, dari Salamah bin Al Fadl, dari Abdullah bin Najiyah, dari Ahmad bin Badil Al Ayyamy, dari Amr bin Hamid hakim kota ad Dainur, dari Farat bin as Saib dari Maimun bin Mahran, dari Ibnu Abbas dan sanadnya Rosulullah SAW, ia berkata: “Segala sesuatu ada penjelasan (tafsir)nya yang diketahui oleh orang yang mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang yang tidak mengetahuinya”.

Kandungan empat unsur alam semesta dalam huruf hijaiyah, yaitu:

Unsur api : alif, haa’, tha’, shad, mim, fa’, syin.
Unsur udara : ba’, wawu, ya’, nun, shat, ta’, dha’.
Unsur air : jim, za’, kaf, sin, qaf, tsa’, zha’.
Unsur tanah : ha’, lam, ‘ain, ra’, kha’, ghain.
30 kunci huruf hijaiyah yang berada di tubuh manusia yaitu:
1. alif = hidung
2. ba" = mata
3. ta" = tempat mata(lubang tempat mata)
4. tsa" = bahu kanan
5. jim = bahu kiri
6. ha = tangan kanan
7. kha = tangan kiri
8. dal = telapak tangan kanan dan kiri
9. dzal = kepala dan rambut
10. ro" = rusuk kanan
11. zai = rusuk kiri
12. sin = dada kanan
13. syin = dada kiri
14. shod = pantat kanan
15. dhod = pantat kiri
16. tho" = hati
17. zho" = gigi
18. ain = paha kanan
19. ghoin = paha kiri
20. fa" = betis kanan
21. kof = betis kiri
22. kaf = kulit
23. lam = daging
24. mim = otak
25. nun = nur/cahaya
26. wau = telapak kaki kanan dan kiri
27. HA" = sungsum tulam
28. lam alif = manusia utuh
29. hamzah = memenuhi segala
30. ya" = mulut/manusia

Affirmasi:
Ya ALLAH saya minta kunci dengan ...................

contoh:
Ya ALLAH saya minta kunci dengan ALIF
contoh:
Ya ALLAH saya minta kunci dengan Hamzah

30 kunci dipakai untuk membersihkan bagian bagian tubuh dari hal -hal yang negatif.sehingga tubuh dapat berfungsi normal.dan tentunya meningkatkan tingkat kita dalam hal dunia dan spiritual.

Artikel ini sekedar sebagai referensi bahan kajian pengetahuan saja.

sumber